Mampu Produksi Green Diesel, Menperin Yakin Indonesia Daulat Energi

Pemerintah bertekad mengurangi tingginya impor bahan bakar minyak (BBM) dengan salah satu programnya adalah penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar nabati. Komitmen pemerintah telah ditunjukkan dalam implementasi yang konsisten dari kebijakan wajib 30% biodiesel (B30) dari Desember 2019 hingga saat ini.

"Presiden juga memerintahkan untuk meningkatkan komposisi campuran biofuel untuk jenis diesel hingga 40 persen, 50 persen hingga 100 persen, untuk menunjukkan kedaulatan energi nasional yang independen dan independen," kata menteri. Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, saat kunjungan kerja ke PT Pertamina. (Persero) Kilang Unit II Dumai, Provinsi Riau, menurut siaran pers yang ditulis pada Rabu (15/7/2020). Pertamax

Menteri Perindustrian menjelaskan bahwa untuk mematuhi instruksi Presiden Joko Widodo, rekayasa produk dan proses produksi diesel hijau berkualitas tinggi dan ekonomi yang kompetitif adalah kunci utama. Dalam hal ini, PT. Pertamina (Persero) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mendesain co-processing kelapa sawit, yang menjadikan Indonesia salah satu teknologi terkemuka dunia untuk produksi. biofuel.

"Di Dumai, kami telah menyaksikan penelitian dan penerapan aplikasi pada teknologi menghasilkan diesel hijau dari minyak sawit. Kami sangat menghargai hasil kerja keras, ketekunan dan pengalaman dari tim ITB di bawah pimpinan Prof. Dr. Soebagjo dan tim peneliti PT Pertamina, yang telah berhasil mewujudkan teknologi independen untuk produksi diesel hijau, dengan katalis merah putih yang dibuat di Indonesia ”, sebuah dia menjelaskan.

Agus menambahkan bahwa pengembangan industri diesel hijau adalah salah satu program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kelas petani kecil sebagai pemain utama dalam industri minyak nasional. Ini berarti bahwa program ini akan meningkatkan kesejahteraan produsen minyak sawit. Selain itu, program biodiesel wajib, termasuk B30, telah dirancang dan diimplementasikan secara sistematis untuk mencegah penurunan harga global HPB karena fenomena kelebihan pasokan minyak global ”, dan dia menyatakan. Pertamax turbo

Selain itu, stabilitas harga HPB global akan terwujud dalam stabilitas harga pembelian tandan buah segar (TBS) di tingkat petani, sehingga memastikan keberlanjutan kehidupan petani kecil. Tentu saja, prestasi yang membanggakan ini akan menjadi tonggak penting lainnya bagi Indonesia, sambil mendirikan PT Pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia, selaras dengan para pemain global di sektor energi.

"Atas nama pemerintah, kami mengucapkan selamat dan sukses kepada PT Pertamina, yang telah berhasil mengembangkan teknologi dan secara langsung menguji teknologi katalis merah dan putih untuk produksi 100% diesel hijau dari minyak kelapa sawit halus yang dihilangkan pewangi ( RBD kelapa sawit) ”, tambahnya.

Bahkan, Menteri Perindustrian terus mendorong diversifikasi bahan bakar nabati, termasuk bahan bakar penerbangan. "Kami juga meminta agar energi nabati tidak hanya berasal dari CPO, tetapi juga produk lain yang bisa dikembangkan. Ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia," katanya.

Momen Tepat

Inovasi adalah waktu yang tepat untuk mengirim pesan bahwa Indonesia akan mandiri dalam pasokan energi dalam negeri di tengah kampanye negatif yang meluas terhadap minyak sawit Indonesia oleh Uni Eropa dan negara-negara lain, kata Agus. importir. "Indonesia akan mengurangi impor bahan bakar dan menggantinya dengan bahan bakar hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," katanya.

Selain itu, menguasai lisensi teknologi produksi katalis di dalam negeri akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi katalis dan mengurangi ketergantungan pada impor. "Kami sangat mendukung rencana untuk membangun pabrik katalis komersial atau skala besar. Selain itu, hampir semua produksi kimia memerlukan katalis sebagai inti dari proses produksi, sehingga pasar katalis domestik memiliki potensi besar." , apakah dia menyatakan.

Sejalan dengan upaya-upaya ini, Kementerian Perindustrian akan siap memberikan dukungan dalam bentuk izin industri, persiapan desain SNI Catalyst, untuk memfasilitasi insentif pajak seperti pembebasan pajak, pembebasan pajak dan superduksi. fiskal. "Sampai sekarang, kami telah secara aktif terlibat dalam merumuskan kebijakan dan mengembangkan teknologi untuk produksi bahan bakar hijau, termasuk diesel hijau," jelasnya.

Sistem Kemitraan

Setelah 100% produksi diesel hijau dari minyak sawit RBD, ada potensi di masa depan untuk bahan baku alternatif dalam bentuk minyak nabati industri / minyak lauryl industri (IVO / OIT) yang spesifikasinya memenuhi dengan persyaratan teknis katalis Merah Putih dengan biaya produksi lebih murah. "Pada 2019, Departemen Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Agribisnis menyelesaikan persiapan SNI untuk produk IVO / OIT sebagai bahan baku untuk industri Greenfuel dengan kode 8875 : 2020 Minyak nabati untuk produksi biohidrokarbon, ”kata saya.

Selanjutnya, Kementerian Perindustrian akan fokus pada pengembangan sistem kemitraan agroindustri antara sektor industri pengolahan sebagai pengguna minyak sayur dan sekelompok petani atau koperasi. 'petani sebagai pemasok bahan baku. "Kemitraan yang seimbang ini akan membawa manfaat bagi petani, termasuk pengenalan praktik terbaik dalam pertanian modern dan sistem manajemen yang terlihat seperti bisnis, yang akan mengarah pada penguatan posisi negosiasi petani," katanya. dia menyimpulkan.

Popular posts from this blog

Cara Membuat Masker Kain Sendiri

Penjelasan Lengkap Golden Pheasant

Burung Galapagos Cormorant